Presiden Amerika Serikat
(AS), Barack Obama di hadapan Majelis Umum PBB, Selasa (25/9/2012),
waktu setempat bersumpah untuk mengerahkan segala upaya untuk mencegah
Iran memiliki persenjataan nuklir.
Menurut Obama, program persenjataan nuklir Iran merupakan ancaman
serius terhadap keamanan negara-negara tetangga Iran, seperti Israel,
juga keamanan regional negara-negara Teluk.
"Senjata nuklir Iran bisa digunakan untuk membumihanguskan Israel,
keamanan negara-negara Teluk, dan stabilitas ekonomi global," ujar
Obama, seperti dilansir oleh Channelnewsasia.
"Itu sebabnya Amerika Serikat akan melakukan apa yang kami harus
lakukan untuk mencegah Iran memperoleh senjata nuklir," lanjutnya.
Krisis di Timur Tengah mendominasi hari pertama pertemuan KTT tahunan
PBB, di New York, AS, dimana para pemimpin Barat berusaha untuk
meningkatkan tekanan terhadap Damaskus dan Iran, dengan fokus mencari
jalan diplomasi ketimbang kekuatan senjata.
Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengutuk kekerasan yang terjadi
di Suriah, dan menuding rezim Suriah yang dikepalai oleh Bashar al-Assad
telah menciptakan abad penyiksaan terhadap warga negaranya sendiri.
Obama lebih jauh menyatakan, bahwa rezim Bashar al-Assad harus berakhir sehingga penderitaan rakyat Suriah dapat dihentikan.
Namun emir Qatar, Sheikh Hamad bin Khalifa Al-Thani, pendukung utama
oposisi Suriah, menyerukan perlunya intervensi militer Arab.
"Lebih baik bagi negara-negara Arab sendiri untuk campur tangan,
melalui politik dan militer dan melakukan apa yang diperlukan untuk
menghentikan pertumpahan darah," katanya di depan Majelis Umum.
0 komentar:
Posting Komentar