Sabtu, 24 November 2012

Asal Muasal Kambing


Kategori: Cerita Rakyat
Elemen Budaya: Cerita Rakyat
Provinsi: Jawa Timur
Asal Daerah: Jawa Timur
Pada jaman dahulu kala ada sebuah kerajaan animisme di tanah Jawa. Suatu hari seoranga raja tersebut merasa bosan makanan-makanan yang ada di muka bumi ini, jadi sang raja mengadakan sayembara/perlombaan makanan pertama. Seluruh rakyat disuruh mencarai barang siapa yang dapat menemukan maka sang raja akan memenuhi permintaan, meski belum mengatakan. Tapi tak ada seopranag pun yang dapat menemukan makanan itu. Djoro Soma anak sang raja menjadi resah karena ayahya tidak bersyukur yang diberikan oleh sang Hyang, sang raja memarahi dan membentak makanan yang ada di hadapinya. Lalu Djoro Soma mengikuti perlombaan itu, lalu soma berpamitan ke orang tuanya dan ia pergi dan memperdalam ilmu di padepokan sang guru. Soma 44 hari berlatih di sana.
"Hei anak muda apa alasanmu berguru ke pada saya?" tanya guru.
"Saya berguru kepada Anda karena saya ingin memuasakan hati ayah saya, ayah saya bosan dengan makanan yang ada di dunia ini" jawab Soma.
Lalu guru menunjukan tempat makanan itu, Soma harus ke alam ghaib, di sana ada padang rumput hijau. Soma dibekali oleh guru 2 senjata yaitu golok dan arit.
"Nak, ingatalah arit ini untuk kehidupan dia dan golok untuk mengahiri umurnya" pesan guru.
Lalu Soma dimasukan ke alam lain, disana ia bertemu dengan mahluk bertanduk di kepala, janggut, dan kaki-tanganya dengan wujud menyeramkan dan ia bernama Cokro Inggilamang. Lalu pertempuran dimulai. Soma menyerang lebih dahulu dengan senjata arit. Soma menebaskannya ketubuh dan Cokro lebih kuat. Lalu Soma di serang Cokro dengan tanduk di kepalanya. Soma kesakitan. Lalu ia golok semua hingga tanduk Cokro patah semua. Lalu soma menebaskan lagi goloknya ke leher Cokro dan kepalanya hampir putus. Sebelum Cokro matai cokro mengutuk.
"Soma, kau akan menjadi penerusku dan wujudmu lebih buruk dari aku" kutuk Cokro.
Lalu Cokro mati. Tiba- tiba tubuh Soma menjadi lebih kecil dan badannya membungkuk. Tumbuh ekor, tanduk, jengot, telinga lebar dan serta di mulutnya maju moncong. Guru yang berada di alam nyata berfirasat buruk. Lalu guru menjemput soma. Ia ternyata sudah berwujud hewan bertanduk 4. Guru lalu mengantarkan Soma pulang ke kerajaan. Sang ayah merasa resah karena Soma tidak pulang-pulang.
Ketika guru tiba di kerajaan ia berkata "hei raja saya membawa berita baik dan buruk" jerit guru dari jauh.
"Nama saya guru Ki Ages, sebelumnya maaf kan saya karena saya sudah lancang, saya membawa anak Anda dan makanan" kata sang Guru.
"Mana anaku?" sahut raja.
Lalu guru memperlihatakan binatang itu ke raja hewan. "Apa itu?" tanya raja.
"Ini adalah anakmu, ia yang menginginkan kamu untuk memberi nama dan menyembelihnya" kata guru.
Sang raja memberi nama Wedus, yang berarti temuan anak sang raja. Ia kemudian mengambil rumput dengan arit dan di makankan. Sekejap setelah itu lehernya di potong dengan golok, sungguh ajaib Wedus tersebut jumlahnya menjadi banyak sekali. Untuk menyambut temuan anaknya yang ajaib 1/4 kambing dijadiakn makanan 1/4 untuk diadukan, dan 1/4-nya diternakan. Acara syukuran itu diselenggarakan atas keberhasilan. Sebelum makan-makan kambing diadu dan yang menang di jadikan hewan pilihan. Saat itu lah acara dimulai.
Setelah selesai makan-makan guru mengatakan "oh, sang raja mengapa engkau sungguh tidak menyesali atas keserakahanmu kamu tega memakan anakmu sendiri" kata guru.
Tiba-tiba raja membungkuk dan mengungkapkan penyesalanya di depan kambing jagoan adu yang menggunakan tanduk.
"Aku menyesali atas perbuatanku, ketidak syukuranku dan sikap selalu hura-hura" kata sang raja.
"Andai aku bertemu dengan anaku aku akan bertobat dan meninggalakan semua perbuatan jeleku yang lalu" sesal raja sambil menagis.
Tetesan air matanya jatuh di kepala kambing jagoan tersebut. Tiba-tiba kambing tersebut berubah menjadi Soma. Soma terharu atas penyesalan ayahnya. Ia lalu mengusapkan air mata ayahnya. Kemudian raja memang berubah dan lebih baik. Dapat di artikan bahwa arit hanya untuk kehidupan, yaitu untuk memangakas rumput.
Sedangkan golok untuk memotong dengan cara sembelih. Nama Cokro Inggilamang yang berarti kekuatan ada pada yang paling atas. Biasanya kambing kalau bertengkar atau diadu selalu menggunakan bagaian tubuh yang paling atas yaitu senjata atau tanduk.
Pengarang : Anas Arrosyid Hanafi, siswa SMK PGRI 1 Gresik tahun 2009, dibuat tahun 2007
Alamat : Jl. Arif Rahman Hakim No.2b Unigres, Gresik.

0 komentar:

Posting Komentar